President University Perkenalkan Desa Kutu Wetan Ponorogo Sebagai Desa Wisata Kepada Wisatawan Dari Enam Negara

President University
President University

INDUSTRY co.id – Ponorogo – Pada tanggal 19 – 21 Agustus 2023, President University (PresUniv) memperkenalkan Desa Kutu Wetan di Jetis, Ponorogo kepada wisatawan dari enam negara (Rusia, Timor Leste, Peru, Kazakhstan, China, dan Pakistan) sebagai destinasi potensial dalam sektor pariwisata. Desa ini memiliki sejumlah daya tarik yang dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Berlokasi di daerah Jetis, Ponorogo, Desa Kutu Wetan memiliki potensi untuk berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik. Berikut beberapa alasan mengapa desa ini dianggap memiliki potensi sebagai desa wisata:

Keindahan Alam: Desa Kutu Wetan dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah. Dari perbukitan, sawah-sawah hijau, dan ladang jagung, merupakan keindahan alam di sekitar desa yang menawarkan peluang bagi wisatawan untuk menikmati keindahan dan kedamaian alam.

Budaya dan Tradisi: Desa ini memiliki budaya dan tradisi yang unik dan menarik bagi wisatawan. Ponorogo sendiri terkenal dengan tradisi Reog yang spektakuler. Wisatawan dapat berpartisipasi dalam upacara adat, pertunjukan seni lokal, dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Tidak lupa dengan warisan budaya, Suru Kubeng juga merupakan bagian dari sejarah keberadaan Ponorogo. Karena Ki Demang Ketut Suryongalam menggunakan tempat itu sebagai tempat bersemedi, maka tempat inilah cikal bakal Ponorogo.

Kuliner Lokal: Salah satu aspek menarik dari desa wisata adalah keberagaman kuliner lokal. Desa ini memiliki kuliner khas yang unik dari ikan Lele dan menghasilkan olahan yang beragam seperti keripik Lele dan Nugget.

Kerajinan Tangan: Desa ini memiliki tradisi kerajinan tangan lokal yang menjadi daya tarik tambahan. Kantong plastik anyaman buatan tangan tersedia dan terkenal di desa ini, yang merupakan hasil karya Kelompok Wanita Tani (KWT). Wisatawan dapat melihat langsung bagaimana kerajinan tersebut dibuat dan bahkan mempelajari keterampilan dasarnya.

Keterlibatan Universitas Presiden dalam pengembangan desa wisata dapat memberikan manfaat signifikan. Kehadiran tim peneliti dari Universitas Presiden yang dipimpin oleh Filda Rahmiati, PhD, beranggotakan Grace Amin, S. Psi., M.Psi., Psikolog, dan Felix Goenadhi, S.Psi.,M.Par. yang membawa total 28 wisatawan dari enam negara ke Desa Kutu Wetan, adalah langkah positif dalam mempromosikan potensi desa wisata ini secara internasional. Penelitian dengan tema “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Komunitas Dalam Rangka Memulai Kembali Pariwisata (Restart Tourism) untuk Penguatan Perekonomian Masyarakat di Desa Kutu Wetan” adalah akar dari kegiatan ini.

Penggelaran pertunjukan Reog di Suru Kubeng oleh Desa Kutu Wetan pada kegiatan ini merupakan hal yang sangat bersejarah dan istimewa. Mengetahui bahwa ini adalah pertama kalinya dalam 700 tahun desa tersebut menggelar Reog di Suru Kubeng menambah makna dan keistimewaan dari kegiatan ini. Wisatawan dari berbagai negara tersebut memiliki peluang untuk merasakan budaya lokal yang mencerminkan semangat warisan dan identitas budaya yang kuat.

Pemberian informasi tentang tradisi, seni, dan budaya Desa Kutu Wetan akan meningkatkan pemahaman dan penghargaan mereka terhadap warisan budaya setempat yang tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia. Kehadiran wisatawan dari enam negara juga menciptakan suasana interaksi antarbudaya yang kaya. Momen ini menjadi peluang bagi penduduk setempat dan wisatawan untuk saling berbagi pengalaman, cerita, dan pengetahuan.

Dari segi Pemberdayaan Ekonomi, wisatawan asing akan memberikan dampak ekonomi positif bagi Desa Kutu Wetan. Permintaan akan barang dan jasa seperti akomodasi, makanan, suvenir, dan layanan lainnya akan meningkat, memberikan peluang ekonomi kepada penduduk lokal dan juga peningkatan dalam infrastruktur dan layanan pariwisata. Fasilitas akomodasi, restoran, transportasi, serta panduan wisata yang berbahasa asing akan menjadi aspek yang akan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

Positifnya partisipasi dari Kepala Desa, Didik Saksono, SH, juga merupakan dorongan yang sangat penting bagi perkembangan inisiatif ini. Dukungan dari Bapak Didik adalah faktor kunci dalam kesuksesan pengembangan desa wisata. Hal ini dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat setempat untuk turut berperan aktif dalam kegiatan desa wisata.

Kehadiran tim peneliti dan wisatawan dari enam negara dapat menjadi kesempatan berharga bagi Desa Kutu Wetan untuk berkembang sebagai destinasi wisata nasional maupun internasional yang berkelanjutan, mempromosikan budaya lokal, dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.

Recent News
Pengunjung